Orasi Ilmiah "Pentingnya Sains dan Teknologi Bagi Generasi Muda" oleh Dr.Ing. H. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing., M.B.A di Acara Wisuda ISTA ke 30
By -Humas- 31 October 2022 Kembali ke Berita
Berita

Jakarta (31/10) Institut Sains dan Teknologi (ISTA) Al-Kamal Jakarta menggelar Wisuda Ke-30 dengan tema "Bersatu Bangun Bangsa" di The Spring Club' Serpong Royal Ballroom Summarecon Serpong, Tangerang - Banten Senin (31/10/2022).

Pada kesempatan itu, turut hadir Dr.-Ing H. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing., M.B.A, atau yang lebih disapa akrab Pak Ilham Habibie memberikan pengalaman serta pembekalan Orasi Ilmiah dengan tema "Pentingnya Sains dan Teknologi Bagi Generasi Muda" bagi Mahasiswa yang telah menjadi Wisudawan.

Ilham Habibie menjelaskan, analisis SWOT penting digunakan dalam mengetahui perkembangan IPTEK. “SWOT yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Threat (Ancaman), keempatnya itu harus dilakukan analisis secara benar terkait sejauh mana perkembangan IPTEK dan apa saja kelemahan dan ancaman yang bisa terjadi setelahnya,” ujarnya.

Pertama analisis kekuatan IPTEK. “Yang bisa diraih dari segi kekuatannya adalah demografi setara 65% digital native, alokasi APBN khusus untuk TIK, kebijakan yang berfokus pada pengembangan IPTEK menurut Undang-Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang sistem nasional ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutur Ilham.

Kedua dari segi Weakness atau kelemahan dalam perkembangan IPTEK. “Kurangnya literasi digital masyarakat, masifnya penyebaran hoaks, digital leadership yang kurang, harga layanan yang tidak kompetitif, kurangnya SDM, dan program kurang maksimal,” jelasnya.

Ketiga peluang yang dapat dirasakan dari perkembangan IPTEK adalah sebagai berikut. “Program untuk peningkatan skill digital harus dimaksimalkan, meningkatkan talenta digital UMKM, pembangunan infrastruktur, jumlah pengguna internet, hal itulah yang bisa dimanfaatkan dari perkembangan IPTEK,” imbuhnya.

Yang terakhir, Threat atau ancaman dari adanya perkembangan IPTEK. “Digital devide bisa memperluas kesenjangan di bidang pendidikan, kesehtan, dan ekonomi, kurangnya SDM digital dan inovasi IPTEK sehingga tenaga asing banyak yang dibutuhkan, dan berkembangnya kelompok separatis di media sosial, hal itu yang harus kita perangi nantinya,” ungkapnya.

Ketua umum saudagar muslim Indonesia itu juga menjelaskan Megatrend.”Masa depan yang tidak bisa kita hindari adalah Megatrend global, trend-trend ini bukan satu sampai dua tahun, tetapi akan tetapi beberapa dekade, mungkin ditahun 20, yaitu urbanisasi cepat, krisis iklim dan kekelangkaan sumber daya, pergeseran kekuatan ekonomi global, perubahan demografi, terobosan teknologi atau inovasi,” ujarnya.

Megatrend yang utama adalah terobosan teknologi inovasi. “Saya contohkan inovasi, terdapat beberapa prinsip inovasi yaitu pertama harus cepat, kedua low cost artinya harus efektif dan efisien, dan ketiga easy to use and maintain artinya mudah di rawat dan layak,” tutur Ilham.

Selanjutnya, Digitalisasi memudahkan kolaborasi dalam menciptakan daya saing inovasi. “Daya kompetitif itu dipengaruhi oleh ide, tetapi sebenarnya ide itu bagian terkecil dari daya saing, bagian terbesarnya adalah implementasi, jangan takut untuk menghadapinya, jangan takut pengalaman kita,” jelasnya.

Yang terpenting adalah pendidikan dalam inovasi. “Cara belajar teknologi adalah sistem pendidikan STEAM berfokus pada pembelajaran berbasis proyek untuk mempersiapkan sumber daya manusia di masa depan yang inovatif, kompetitif, dan produktif,” imbuhnya.

Terakhir, contoh integrasi sains dan fisika dalam era digitalisasi seperti membuat micro plant 4.0. “Pabrik berukuran kecil tapi mampu membuat produk sebanyak mungkin, jadi bisa menghemat energi, tempat, materi yang lain,” pungkasnya.

Ilham Habibie juga berpesan kepada seluruh calon Wisudawan ISTA, agar selalu menyalurkan serta mempraktekan segala Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sudah diajarkan di Kampus kepada seluruh masyarakat di daerah nya masing-masing.

"Saya berharap kepada seluruh wisudawan ISTA, salurkan semua ilmu yang telah kalian dapatkan di Kampus ISTA kepada masyarakat, kenalkan bagaimana pentingnya IPTEK dalam perkembangan saat ini agar menjadikan manfaat bagi banyak orang dan sebagai pengalaman serta pembelajaran juga untuk diri kita pribadi," pungkasnya.